Di suatu hari yang cerah, terlihat seorang wanita berumur sekitaran 40 tahun. berjalan di salah satu taman yang ada di dalam areal satu perusahaan popular di Shanghai. Ibu ini duduk di satu kursi dan makan berbarengan dengan anaknya.
Tak berapakah lama, wanita ini lantas melemparkan sampahnya asal-asalan, tiba tiba datanglah seorang pria yang sudah cukup berumur yang tengah membenahi kebun itu. Tidak berkata apapun, pria ini mendekat, memungut sampah, dan memasukkannya dalam tempat sampah.
Tak lama kemudian, wanita ini kembali buang sampah asal-asalan di dekat tempat duduknya. Pria tua ini lantas melakukan hal yang sama sampai hal semacam ini berjalan sebanyak 3 kali.
Wanita ini lantas berkata pada anaknya sembari menunjuk pria tua itu, " Lihatlah nak..? Apabila anda tak rajin rajin sekolah serta belajar, selanjutnya anda bakal menjadi seperti dia. Hanya bisa mengerjakan pekerjaan rendahan yang gajinya kecil. "
Setelah pria ini mendengar hal itu, beliau menaruh perlengkapannya serta mendekati ibu ini, " Selamat siang. Maaf, apabila saya bisa tahu, bagaimana anda dapat datang hingga ke tempat ini? Karena taman ini yaitu taman miliki perusahaan dan tidak terbuka untuk umum. "
Wanita ini membalasnya dengan congkak, " Saya yakni manager yang baru diterima di kantor ini. "
Tak lama setelah wanita ini usai berkata, datanglah seorang pria gunakan baju rapi berdiri dengan gagah menghadap ke pria tua ini. Pria gunakan baju rapi ini berkata, " Maaf Pak direktur, pertemuan hari ini sudah nyaris diawali. " Pria tua ini berkata, " Baiklah saya akan bergegas. Namun sebelumnya itu, bolehkah anda membantu saya untuk mengurus dokumen pemecatan manager yang ada di depan saya ini? " " Baik Pak! Secepatnya saya lakukan hal seperti perintah anda, " jawab pria yang kenakan pakaian rapi
itu.
Pria tua ini mendekati anak laki laki dari wanita itu, mengelus kepalanya dengan lembut dan berkata, " Saya mengharapkan anda belajar suatu hal hari ini. Anda dapat berprestasi, tetapi apabila anda tidak bisa menghormati dan menghormati hasil usaha keras orang lain, semuanya akan sia sia. "
Wanita ini terbelalak kaget dan tidak bisa berkata apapun sesudah alami hal ini…
Ia duduk tercengang diatas kursi yang terlebih dulu ia menempati. Apabila dia paham bila pria tua itu adalah atasannya, tentu ia akan tidak berbuat hal seperti itu. Tetapi apa daya, nasi telah menjadi bubur. Tak tahu apa pun argumennya, wanita ini telah meremehkan seseorang hanya lantaran statusnya yang tampak tinggi. Pria yang ia sakiti adalah seorang direktur yang saat itu tengah berkebun.
Menghormati seseorang, tidak perlu membicarakan tentang tinggi rendahnya status kita. Menghormati adalah jati diri yang harusnya menjadi ciri-ciri basic yang harus dimiliki oleh diri kita. Kekayaan materi tidaklah kekal. Tetapi sikap dan perilaku yang baik akan senantiasa
diingat orang. Tidakkah ini yang disebut dengan kekayaan yang sesungguhnya?
Demikianlah... semoga bisa menjadi renungan...
Dan terima kasih telah berkunjung...
Tak lama kemudian, wanita ini kembali buang sampah asal-asalan di dekat tempat duduknya. Pria tua ini lantas melakukan hal yang sama sampai hal semacam ini berjalan sebanyak 3 kali.
Wanita ini lantas berkata pada anaknya sembari menunjuk pria tua itu, " Lihatlah nak..? Apabila anda tak rajin rajin sekolah serta belajar, selanjutnya anda bakal menjadi seperti dia. Hanya bisa mengerjakan pekerjaan rendahan yang gajinya kecil. "
Setelah pria ini mendengar hal itu, beliau menaruh perlengkapannya serta mendekati ibu ini, " Selamat siang. Maaf, apabila saya bisa tahu, bagaimana anda dapat datang hingga ke tempat ini? Karena taman ini yaitu taman miliki perusahaan dan tidak terbuka untuk umum. "
Wanita ini membalasnya dengan congkak, " Saya yakni manager yang baru diterima di kantor ini. "
Tak lama setelah wanita ini usai berkata, datanglah seorang pria gunakan baju rapi berdiri dengan gagah menghadap ke pria tua ini. Pria gunakan baju rapi ini berkata, " Maaf Pak direktur, pertemuan hari ini sudah nyaris diawali. " Pria tua ini berkata, " Baiklah saya akan bergegas. Namun sebelumnya itu, bolehkah anda membantu saya untuk mengurus dokumen pemecatan manager yang ada di depan saya ini? " " Baik Pak! Secepatnya saya lakukan hal seperti perintah anda, " jawab pria yang kenakan pakaian rapi
itu.
Pria tua ini mendekati anak laki laki dari wanita itu, mengelus kepalanya dengan lembut dan berkata, " Saya mengharapkan anda belajar suatu hal hari ini. Anda dapat berprestasi, tetapi apabila anda tidak bisa menghormati dan menghormati hasil usaha keras orang lain, semuanya akan sia sia. "
Wanita ini terbelalak kaget dan tidak bisa berkata apapun sesudah alami hal ini…
Ia duduk tercengang diatas kursi yang terlebih dulu ia menempati. Apabila dia paham bila pria tua itu adalah atasannya, tentu ia akan tidak berbuat hal seperti itu. Tetapi apa daya, nasi telah menjadi bubur. Tak tahu apa pun argumennya, wanita ini telah meremehkan seseorang hanya lantaran statusnya yang tampak tinggi. Pria yang ia sakiti adalah seorang direktur yang saat itu tengah berkebun.
Menghormati seseorang, tidak perlu membicarakan tentang tinggi rendahnya status kita. Menghormati adalah jati diri yang harusnya menjadi ciri-ciri basic yang harus dimiliki oleh diri kita. Kekayaan materi tidaklah kekal. Tetapi sikap dan perilaku yang baik akan senantiasa
diingat orang. Tidakkah ini yang disebut dengan kekayaan yang sesungguhnya?
Demikianlah... semoga bisa menjadi renungan...
Dan terima kasih telah berkunjung...